GUNUNG PAKUWAJA DAN BATU RITUALNYA


13328748561699768453
Dari segi alam, Dieng menyuguhkan berbagai keindahan alam lukisan maha pencipta. Kawah-kawah yang telah mati dan kemudian terisi air, kawah-kawah yang masih hidup , air terjun, bukit-bukit kecil, dan sumber air panas. Tetapi dibalik keindahan alam tersebut ada bahaya yang mengancam baik dari dalam atau dari luar tanahnya. Dimulai dari luar, keadan para petani kentang dan tanaman sayuran lain yang memanfaatkan lahan miring di perbukitan dan gunung-gunung kecil dapat memicu terjadinya erosi dan tanah longsor. Hutan yang seharusnya menjadi daerah resapan air dengan tanaman kayu keras dan akar tunggang berubah menjadi lahan gembur pertanian berakar serabut. Yang secara otomatis akan sangat mengurangi daya cengkeram tanah saat hujan turun. Tanah yang seharusnya stabil akan mudah tergerus kebawah bersama air hujan, mengingat curah hujan di dieng cukup tinggi. Sekarang pun longsor kecil sudah sering terjadi kalau hujan turun berjam-jam. Di bahu-bahu jalan, di tebing-tebing longsor sudah menjadi pemandangan wajib. Salah satu puncaknya adalah peristiwa longsor di desa Tieng, akhir Desember 2011. Puluhan rumah warga hancur dan belasan nyawa menjadi korban. Itu terjadi karena lereng timur gunung prambanan telah gundul, dari hutan berubah menjadi lahan pertanian.

0 komentar:

Posting Komentar